Monday, August 11, 2008

Bukan Siapakah Aku?

Sebuah renungan menarik yang saya dapatkan dari email hari ini. Apabila kita buka di Yohanes 1:20, di sana kita akan menemukan sebuah statement yang disampaikan oleh Yohanes Pembaptis bahwa ia bukanlah seorang mesias. Dari sini ada pelajaran yang bisa kita ambil. Mengapa Yohanes mau mengakui bahwa dia bukanlah seorang mesias padahal mungkin dia bisa mengambil keuntungan apabila dia berkata bahwa dia adalah seorang mesias? Pada saat itu banyak orang yang datang kepadanya dan menganggap bahwa dialah mesias yang dijanjikan itu. Dan banyak orang yang tentunya percaya apabila saat itu dia berkata bahwa dialah mesias itu.

Ada dua pertanyaan yang seringkali tanpa sadar ditanyakan oleh manusia. Pertanyaan yang bisa dikatakan sulit, tapi bisa juga dikatakan mudah. Pertanyaan itu adalah: 1) Siapakah Tuhan? 2) Siapakah aku ini?

Banyak orang yang tidak akan bisa menjawab pertanyaan ini dengan cepat. Bahkan beberapa orang mungkin tidak bisa menjawab pertanyaan ini! Pertanyaan pertama sebenarnya adalah kunci untuk menjawab pertanyaan kedua. Alasannya sangat sederhana. Apabila Tuhan yang kita sembah mengenal pribadi kita lebih baik dari kita sendiri, maka kita harus mengenal Tuhan lebih baik untuk kita bisa mengenal diri kita lebih baik lagi. Coba renungkan pernyataan ini.

Apabila kita mengetahui semua tentang siapa kita (karunia, kepribadian, tujuan hidup, dll), maka sesungguhnya kita hanya mengetahui separuh saja tentang diri kita. Ada satu hal lagi yang sering kita lupakan untuk menjawab pertanyaan "Siapakah aku?". Pertanyaan yang harus dijawab itu ialah, "Bukan siapakah aku?"

Mungkin pertanyaan kedua itu agak membingungkan. Tapi marilah kita melihat dari sisi ayat yang kita baca. Yohanes Pembaptis mengetahui apa karunianya di dunia ini, bagaimana kepribadiannya, dan apa tujuannya hidup di dunia. Itulah sebabnya dia melakukan kehendak Tuhan dengan membaptis banyak orang. Namun, dia juga mengetahui sisi lain dirinya. Dia bukanlah seorang mesias, dan itulah yang dikatakannya di ayat ke 20.

Saat ini coba renungkan bagaimana dengan kehidupan kita. Mungkin saat ini kita tahu siapa kita. Apa karunia kita. Mungkin kita mempunyai karunia untuk bermain musik, menyanyi, berkhotbah, bernubuat, dll. Mungkin kita sudah tahu bagaimana sifat-sifat kita. Mungkin kita bahkan sudah memahami tujuan hidup kita serta apa yang Tuhan ingin kita lakukan di dunia ini. Namun pertanyaannya adalah apakah kita sudah tahu bukan siapakah kita ini?

Saya akan coba jelaskan apa maksud pertanyaan di atas. Banyak di antara kita yang menghabiskan terlalu banyak waktu dan tenaga untuk menjadi seseorang yang bukan kita seharusnya. Banyak orang ingin membuktikan bahwa dirinya adalah seorang penyanyi, padahal Tuhan tidak memberikan talenta di situ. Banyak orang yang ngotot untuk berdiri di mimbar dan menyampaikan Firman Tuhan, padahal bukan talenta untuk berkhotbah yang Tuhan berikan. Banyak orang yang mati-matian berpindah2 gereja untuk masuk dalam pelayanan musik, padahal Tuhan tidak menaruh talenta itu untuknya.

Kebebasan sesungguhnya adalah pada saat tidak ada sesuatu apapun yang harus kita buktikan kecuali diri kita sendiri.

Apa yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis adalah luar biasa. Dia menyadari bahwa dia bukanlah seorang mesias. Dia tahu siapa dia, namun dia juga tahu bukan siapakah dia. Dia tahu bahwa dia bukanlah mesias. Ini adalah sesuatu yang luar biasa. Mungkin apa yang dikatakan Yohanes Pembaptis ini adalah sesuatu yang biasa saja. Namun sesungguhnya hal ini tidak mudah. Bahkan bagi beberapa orang adalah sangat sulit untuk mengakui bahwa dia bukanlah sesuatu yang dia impikan. Lebih mudah buat seorang manajer untuk mengaku bahwa dia adalah seorang direktur daripada mengaku bahwa dia adalah seorang karyawan biasa. Inilah poinnya.

Mungkin saat ini engkau tidak mempunyai karunia untuk berkhotbah. Mungkin kau tidak mempunyai talenta untuk menjadi penyanyi. Mungkin kau tidak mempunyai talenta di bidang yang kau impikan. Apapun itu, akuilah dengan jujur dan carilah apa talentamu sesungguhnya dengan lebih mengenal Dia yang lebih mengenal dirimu. Dengan melakukan itu maka kau akan menjadi seorang yang memiliki true freedom in your life.

GBU!

No comments: