Tuesday, October 20, 2009

Enough is ENOUGH

Ibrani 4: 1-13

Kalimat dalam judul di atas seringkali diucapkan di film-film luar negeri yang ditayangkan di televisi. Ucapan ini kadang diucapkan oleh penjahat yang sudah bosan dengan polisi2 yang terus mengejarnya. Bisa juga ucapan ini diucapkan oleh detektif yang kesal akan kasus-kasus yang terus menerus terjadi. Arti dari kalimat ini sangat sederhana, yaitu "sudah cukup, selesai, stop sampai di sini"

Bagaimana kalimat ini dihubungkan dengan Firman Tuhan dalam ayat bacaan hari ini? Sebagai orang percaya, tentunya kita sudah mendapatkan janji keselamatan untuk masuk ke tempat perhentian-Nya bersama-sama dengan-Nya. Namun, seringkali ada beberapa hal yang membuat Tuhan menyerah dengan kita dan menolak kita untuk masuk ke tempat perhentian-Nya itu. Di dalam ayat 1 dikatakan "Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku."

Hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan orang-orang percaya tertinggal?


1. Tidak mau mendengarkan Firman Tuhan. Di dalam ayat 2 dikatakan "Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya."

Ketika seseorang mendengar Firman Tuhan tetapi menolaknya sehingga firman itu tidak tumbuh dalam hati mereka, maka itu akan semakin menjauhkan seseorang dari kasih karunia Tuhan. Berapa banyak anak-anak Tuhan yang mendengar firman tetapi kemudian menolaknya karena firman itu terlalu keras atau tidak sesuai dengan keinginan dagingnya?

Kemurkaan Tuhan akan hal ini jelas terlihat di dalam Bilangan 14:20-23, dimana di sana Tuhan menghukum umat-Nya yang tidak mau mendengarkan suara-Nya sehingga mereka tidak bisa masuk ke tanah perjanjian itu. Orang-orang yang dihukum ini bukanlah orang yang tidak mengenal Tuhan, tetapi di sana dijelaskan bahwa mereka sudah melihat kemuliaan Tuhan dan bahkan melihat tanda-tanda mujizat-Nya. Tetapi mereka tetap mencobai Tuhan dan tidak mau mendengarkan suara-Nya.

2. Tidak taat. Ayat ke 6 berkata "Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka."

Ayat ini sudah sangat jelas bahwa ketidaktaatan akan Firman Tuhan menjauhkan kita dari anugerah Tuhan itu. Bahkan di sana dikatakan bahwa orang-orang yang lebih dulu mendengar firman itu belum tentu masuk ke tempat perhentian itu secara otomatis. Bukan lama atau pendeknya kita mengenal Tuhan yang menentukan apakah kita akan masuk ke tempat perhentian itu, tetapi ketaatan kita akan firman-Nya yang menentukan. Sudahkah kita taat akan firman-Nya?

Lalu, apabila kedua hal di atas sudah sering kita lakukan, apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki hal tersebut? Bukankah Tuhan menghukum umat Israel yang begitu dikasihi-Nya ketika mereka tidak mau mendengarkan suara-Nya dan tidak taat? Lantas bagaimana dengan kita? Apa yang harus dilakukan agar Tuhan tidak menyerah dan berkata "enough is enough" kepada kita sehingga kita tidak bisa masuk ke tanah perjanjian itu dan mati di padang gurun?

Ayat 12 mengatakan "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun..." Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus kembali ke Firman Tuhan yang hidup, tidak peduli apakah firman itu keras atau lembut, apakah sesuai dengan keinginan daging kita atau tidak. Firman itu harus kita terima sehingga firman itu bertumbuh di hati kita dan membimbing hidup kita semakin disempurnakan seperti Dia. Selanjutnya adalah belajar untuk hidup taat kepada-Nya hari lepas hari. Apabila hari ini Tuhan berbicara secara spesifik kepada Anda, jangan keraskan hatimu (ay. 7). Berusahalah agar jangan sampai Allah menyerah dengan hidup kita dan meninggalkan kita di padang gurun.

Marilah kita terus berlari! Ketaatan itu harus dimulai dari sekarang dan jangan ditunda-tunda. Bukan hanya di gereja atau ketika bertemu dengan saudara seiman saja, tetapi dalam keseharian kita karena Allah itu maha tahu dan tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya (ay.13).

All glory for Him!

No comments: