Monday, June 22, 2009

Rejoice in the Lord!

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Filipi 4:4

Ayat di atas merupakan sebuah ayat yang tentunya sudah sering kita dengar dan sudah sering dibawakan dalam khotbah2 yang pernah kita dengar. Ayat ini sangat sederhana dan memiliki arti yang sangat jelas. Bersukacita artinya adalah bergembira dalam terjemahan sehari-harinya. Ayat ini bisa diartikan bahwa dalam kondisi apa pun kita harus terus bersukacita / bergembira di dalam Tuhan. Sangat sederhana, bukan?

Namun, meskipun begitu sederhananya, tetapi hal ini sangat sulit dilakukan.

Kemarin, saya mengantar adik saya ke sebuah kota yang bernama Probolinggo. Sebuah kota yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami. Mungkin apabila jalurnya lancar hanya sekitar 2 jam saja. Kami berangkat sekitar pukul 3 sore. Saya naik sepeda motor bersama dengan "seseorang" yang istimewa :P
Sementara adik saya naik mobil bersama anggota keluarga yang lain.

Di jalan, apa yang kami hadapi? Panas matahari, debu2, kemacetan, dan perjalanan yang jauh. Ini menyebabkan stamina dengan cepat menurun. Belum lagi ketika sepeda motor yang saya naiki harus berhenti beberapa kali untuk menunggu mobil yang sedang terjebak kemacetan. Seringkali ini yang kita hadapi dalam hidup kita, bukan? Semua kondisi seakan tidak mendukung. Apa yang sudah kita rencanakan dengan rapi dan baik seakan-akan macet. Ditambah dengan tekanan dari sana sini untuk segera melaksanakan rencana itu. Seakan-akan target yang sudah dicanangkan itu bukan semakin mendekati hasil akhirnya, melainkan seakan2 semakin jauh dan semakin tak terkejar.

Namun, dalam kondisi yang menyesakkan seperti itu, apa yang kita lakukan? Beberapa orang memilih untuk menyerah dan mundur dari rencana tersebut. Beberapa orang merasa tidak kuat dan menyerahkan beban itu ke orang lain. Beberapa orang berhenti sejenak untuk mengumpulkan kembali kekuatannya. Dan mungkin hanya sekian persen saja yang memilih untuk maju terus hingga mencapai garis finish yang didamba-dambakan itu. Di manakah posisi kita?
Mungkin ada yang berkata, "Bagaimana caranya untuk bisa bertahan? Sulit sekali... Semua tidak ada yang mendukung. Keluarga tidak, teman-teman kantor tidak, teman-teman sekolah tidak, bahkan teman-teman pelayanan tidak ada yang mendukung. Lalu bagaimana?"

Jawabannya sangat sederhana. Bersukacita senantiasa. Bagaimana kita bisa bersukacita dalam kondisi seperti itu? Resepnya satu, yaitu selalu mengucap syukur atas apa yang sudah kita capai, miliki, atasi, maupun lewati. Daud sudah menerapkan resep ini (Mzm 34:2-6) ketika dia dalam kondisi yang buruk. Ketika itu Daud akan dibunuh oleh Akhis, raja kota Gat, sehingga ia berpura-pura tidak waras (1 Sam 21:13-15).

Dalam kondisi seperti itu tentunya Daud sangat bingung, takut, gelisah, dan tidak tenang. Dia juga tentunya bertanya2 mengapa hal demikian harus terjadi padanya. Dia dikejar2 oleh Saul, sang raja yang ia layani selama ini. Ia berlari dan berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain untuk bersembunyi. Kemudian dia juga akan dibunuh oleh raja orang Gat. Kondisi seperti ini sangatlah berat bahkan untuk seorang Daud. Secara manusia pasti dia menjadi lemah. Tetapi apa yang dilakukannya? Dalam Mazmur tadi, di ayat yang ke-2, begini bunyinya: "Aku hendak memuji Tuhan pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku." Kemudian ayat yang ke-6: "Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu" Luar biasa sekali!

Bahkan dalam kondisi seperti itu, Daud masih bisa memuji Tuhan! Dan dia berkata muka kita akan berseri-seri apabila kita mengarahkan pandangan kepada-Nya. Ini adalah sesuatu yang sangat luar biasa dari Daud. Dan di ayat ke-5, dia menulis: "Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku." Sukacita mengalahkan kegentaran!

Itulah rahasia yang sangat sederhana ketika kita ingin keluar dari setiap permasalahan yang sedang kita hadapi. Bersukacita dan bersyukur karena kasih-Nya. Dia pasti menunjukkan jalan keluar itu buat kita. Ketika di sepeda motor dalam perjalanan itu, kami tidak merasakan capek ketika di jalan karena ketika itu kami menyanyikan lagu2 pujian untuk Tuhan dengan hati yang bersukacita.

Saat ini, siapapun yang sedang mengalami masalah. Ingat, bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan.

Sudahkah Anda mengucap syukur hari ini? :)

No comments: